Dalam zaman ini, siapa yang tidak tahu mesin pencari Google. Bahkan muncul bahasa googling dengan artian mencari sebuah informasi via Google. Google merupakan sebuah mesin ajaib yang mampu menjawab setiap pertanyaan yang kita ajukan, entah jawabannya benar atau salah. Lalu, kira-kira apakah yang akan Google berikan pada kita ketika kita mengisikan nama kita sendiri pada kata kunci pencariannya? Pernahkah anda mencobanya dan melihat hasilnya? Kira-kira ada berapa halaman hasil dari pencarian nama kita sendiri? Berikut pengalaman saya…
Mencari dengan kata kunci Yohanes Lauda Adiswara
- Page 1: Facebook, Soundcloud, dan website sekolah/universitas/keluarga
Pada page pertama, kebanyakan muncul profil sosial media saya terutama dari Facebook dan Soundcloud. Karena pada sosial media dapat diatur mengenai privasi publik, data saya yang ditampilkan merupakan informasi umum seperti nama dan studi. Ada pula berita mengenai saya di blog kakak saya dan website SMA saya, keduanya hanya berisikan informasi umum tentang diri saya. Kemudian dua terakhir ada info keanggotaan saya pada kelas kriptografi elisa dan pengumuman PMB Sanata Dharma. Secara umum, pada page pertama pencarian nama sendiri ini, amat sedikit informasi khusus tentang saya yang dapat diperoleh khalayak. Mari kita lanjutkan ke page 2.
2. Page 2: Data Alumni Sekolah
Beranjak ke page 2 alias page terakhir (ternyata saya sama sekali tidak terkenal baik di dunia maya maupun di dunia nyata), di sini saya menemukan hal yang menarik. Apakah itu? Yakni link download pdf data alumni SMP Negeri 1 Purbalingga dan data alumni Seminari Menengah Mertoyudan. Bukan sosial media ataupun pemerintah yang memberikan informasi pribadi diri saya, melainkan dua almamater pendidikan menengah saya. Di sana tertulis Nomor Induk Siswa Nasional dan alamat saya yang sejatinya bersifat terbatas namun dapat diakses oleh semua orang. Terjadi kebocoran informasi pribadi di sini oleh instansi pendidikan. Semoga tidak ada yang iseng untuk menggunakannya demi hal-hal yang negatif. Hehe…
Jadi, seperti itulah pengalaman saya mencoba untuk mencari siapa sih diri saya di Internet. Secara keseluruhan, informasi tentang diri saya cukup sedikit di Internet. Untuk lebih mengenal saya lewat sosial media seseorang harus menambahkan saya dahulu sebagai teman baru dapat mengetahui diri saya lebih lanjut. Selain itu, informasi mengenai saya di website pun terbatas pada hal umum seperti nama dan pendidikan.
Pemerintah memang berkewajiban melindungi informasi-informasi privat warganya, namun alangkah baiknya apabila kita sendiri aktif untuk melindungi privasi kita dengan mengindahkan berbagai privacy policy yang disediakan oleh sosial media. Jangan lupa untuk berbagi data pribadi hanya kepada orang yang telah dipercaya sehingga dapat menghindari penyalahgunaan data untuk hal-hal yang negatif.